"Janganlah kita membodohi rakyat. Kasihan rakyat kita sudah susah dibodohi," kata Marzuki di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (29/3).
Marzuki memohon agar masyarakat melihat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012 harus utuh. Ada penerimaan dan pengeluaran.
"Penerimaan Migas dan nonmigas. Itu yang dikatakan Kwik (Kian Gie) kemarin soal migas masih surplus betul. Pendapatan migas dan nonmigas inilah yang ditotalkan menjadi belanja negara. Belanja negara ada belanja kesehatan, pendidikan, inftrastruktur hingga program prorakyat," jelas Marzuki.
Jika pendapatan negara turun dan harga minyak dunia naik, maka ada pos yang perlu dikurangi. Apakah belanja pegawai, kesehatan, bahkan subsidi pupuk. "Itu aja intinya kenapa dibohongi rakyat," tanya dia.
Ditanya mengapa tidak memotong gaji pegawai negeri sipil, Marzuki mengatakan tidak bisa. Sebab, hasil pemotongan gaji PNS paling sebesar Rp2-3 triliun. "Apa cukup untuk menutupi kekurangan subsidi BBM itu,"tanya dia.
Selama ini, kata Marzuki, pemilik mobillah yang menikmati subsidi BBM. Karena itu perlu diberikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat. "Terus kok harga-harga naik. Makanya saya bilang pengusaha jangan ambil kesempatan. Itu yang bikin masalah," tandasnya.(Andhini)
Sumber : http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/03/29/86695/Ketua-DPR-Gaji-PNS-Dipotong-Tak-Cukup-untuk-Subsidi-BBM/1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar